Setelah melewati masa-masa kuliah yang berat dan berbagai
aktivitas lainnya, akhirnya tibanya liburaaaann. horeeeee. Aku memilih
liburan di jogja. Selain jogja ramah terhadap dompet, disana juga nggak jauh-jauh
banget kalau dari bandung. cuma 10-12 jam kok. lho?!
Aku di jogja selama 4 hari, dari hari senin sampai jumat. Disana ada temannya abang iparku, jadi bisa menumpang gitu, namanya juga backpaker , jadi harus seirit-iritnya!. Ini nih tempat-tempat yang aku kunjungi di jogja.
1. Tugu Jogja
Begitu sampai di jogja dan mempersiapkan segalanya, aku langsung aja keluar malem di kota jogja ini. Nggak ada rasa capek dari 12 jam perjalanan, kalau niatnya emang liburan. Disini banyak juga muda-mudi yang jeprat-jepret mengabadikan momen, walaupun itu harus ke tengah-tengah jalan. Tapi tenang kok. Disini lalu lintasnya gak terlalu padat, kecuali kalau lagi liburan. Kalau mau kesini pas liburan, apalagi tahun baru, (katanya) mendingan jalan kaki aja deh dari pada naik motor atau mobil. Karena nggak akan bisa jalan saking padatnya jalanan.
Aku di jogja selama 4 hari, dari hari senin sampai jumat. Disana ada temannya abang iparku, jadi bisa menumpang gitu, namanya juga backpaker , jadi harus seirit-iritnya!. Ini nih tempat-tempat yang aku kunjungi di jogja.
1. Tugu Jogja
Begitu sampai di jogja dan mempersiapkan segalanya, aku langsung aja keluar malem di kota jogja ini. Nggak ada rasa capek dari 12 jam perjalanan, kalau niatnya emang liburan. Disini banyak juga muda-mudi yang jeprat-jepret mengabadikan momen, walaupun itu harus ke tengah-tengah jalan. Tapi tenang kok. Disini lalu lintasnya gak terlalu padat, kecuali kalau lagi liburan. Kalau mau kesini pas liburan, apalagi tahun baru, (katanya) mendingan jalan kaki aja deh dari pada naik motor atau mobil. Karena nggak akan bisa jalan saking padatnya jalanan.
Ini merupakan semacam landmark bagi kota jogja. Jadi, kalau mau ke kota Jogja, mampirlah kesini
2. Alun-Alun Utara
Lepas dari tugu jogja, aku langsung di bonceng ama bang rendi, yang kutumpangin selama dijogja, menuju ke alun-alun utara. Kebetulan ada sekaten (kalau nggak salah adat menyambut maulid nabi Muhammad). Ada kayak pasar malam gitu. Malam itu kami naik kora-kora. Aku Cuma tahu kalau kora-kora itu nggak menakutkan, dan aku heran aja liat orang-orang yang teriak-teriak kalau naik kora-kora. Tapi begitu aku naik dan merasakan, baru aku tahu ternyata ini permainan bikin jantung kempat-kempot. Ada sensasi terlempar gitu saat berada di ujungnya, seakan-akan tuh kora-kora lepas. Pulang dari situ aku lemas. Mana kora-koranya lama lagi beroperasinya. Tiket permainan sekitar 5000 rupiah. Masuk gratis.
3. Angkringan
Kalau ke jogja, mesti nyoba tempat makanan yang satu ini. Dengan harga 1000-1500 rupiah untuk satu nasi kucing, kalian bakalan kenyang dengan makan 2 bungkus. Ada lauk-lauknya juga. Harga lauknya juga murah meriah kok, berkisar seperti harga gorengan. Selain itu juga bisa nyoba lesehan dan berbagai jajanan pingggir jalan lainnya di jogja. Jogja is the best lah untuk urusan jajanan pinggir jalan yang murah meriah. Disini biasanya menganut paham prasmanan. Jadi tinggal ambil sendiri. Sudah itu tinggal bayar.
4. Pohon Beringin
Ada dua pohon beringin di area keraton jogja. Sehabis jalan-jalan pagi dan sarapan, kami pun kesana. Aku nyoba tutup mata dan jalan lurus, namun tetap aja aku nyasar ke pohon yang di kanan hahaha. Mitos hanyalah mitos.
Di daerah sini kalo pagi banyak yang lari pagi. Menikmati bangunan keraton dan menyantap kuliner lontong dari jogja yang ada di sekitar lapangan. Benar-benar asik.
5. Pemandian Putri
Ini terletak di area taman sari. Katanya sih disini tempat mandinya raja dan para selir, atau tempat mandi selir-selirnya saja. Tempatnya kayak kolam, namun dengan suasana mistis kental. Di sekitarnya juga ada mushola buat sultan, yang bangunannya beda dengan mushola atau mesjid pada umumnya. Seperti terowongan-terowongan gitu.
Sebelum pulang aku di panggil sama mas-mas dari luar negeri. Mereka minta di fotoin, terus katanya gantian gitu. Yaudah, abis motoin mereka, aku di fotoin bareng.
Tiket masuk ke pemandian putri sekitar 3000 rupiah untuk wisatawan lokal, kalo wisman mungkin lebih mahal. Ada juga beberapa orang yang menawarkan ingin menjadi guide. Karena mushola sulta yang seperti terowongan itu letaknya berbelok-belok dari pintu masuk. Kalau aku sih lebih memilih bertanya sama penduduk sekitar saja.
6. Museum Kereta
Disini tempat beradanya dan perawatan kereta-kereta kuda yang kesultanan keraton punya. Sejenak aku liat ternyata kereta-kereta itu semuanya (mungkin) asli buatan luar negeri. Ini terlihat dari desain dan gaya keretanya yang mengadopsi gaya eropa pertengahan. Dan yang pasti ada bacaannya hehe. Di belakang museum ini ada juga kandang kuda keraton, untuk menarik kereta-kereta ini.
Menurut penjelasan yang aku baca, kereta-kereta ini merupakan hadiah dari pemerintahan Hindia Belanda atau mungkin juga inggris kepada keraton jogja. Tiket masuk ke museum ini 3000 rupiah untuk wisatawan lokal, dan tiket 1000 rupiah untuk bisa mengambil foto sampai puas.
7. Keraton
Kalau mau ke jogja pastilah ke keraton. Dua ini gak bisa di pisahin. Karena aku ke jogja pas musim liburan udah selesai, jadi disini gak terlalu rame pengunjung. Disini juga ada keterangan mengenai raja-raja keraton dari HB I sampe HB X dan juga jumlah anak-anak mereka. Kenapa aku fokus pada hal ini? karena aku terkejut pas membacanya.
Kalau masuk borobudur bakalan di pakein kain sarung batik. Aku lupa istilahnya, batikisasi atau sarungisasi borobudur.
Tiket masuk borobudur sekitar 30.000 rupiah buat wisatawan lokal. Untuk mencapai borobudur dari jogja bisa melalui 2 terminal. Kalau dari terminal jombor, ongkosnya sekitar 8000 rupiah, kalau dari terminal giwangan ongkos sekitar 10.000 rupiah. Tipsnya, kasih uang pas untuk ongkos biar ongkos kita gak 'dimahalin' hehehe. Lamanya perjalanan sekitar 1 jam.
9. Punthuk Setumbu
Ini nih yang aku tunggu-tunggu selama liburan ini. Menikmati borobudur nirwana sunrise dari punthuk setumbu, yang jaraknya sekitar 3 kilo dari candi. Buat menempuh daerah ini, tinggal jalan aja terus dari jalan raya yang ada di depan borobudur. Pokoknya di setiap belokan ada papan penunjuk jalannya. Kesebelah kanan bisa, kekiri pun juga bisa. Ada papan penunjuknya kok. Bisa juga menyewa jasa tukang ojek, sekitar 25 ribu, tergantung keahlian dalam menawar. Setelah sampai di mesjid yang terkadang dipakai untuk parkir, harus jalan lagi mendaki bukit sekitar 10-15 menit, tergantung kuatnya kaki yang mendaki. Setelah itu kalian bakal menganga melihat indahnya lukisan alam, karya dari pencipta langit dan bumi. Apa yang dilihat dari kamera maupun dari media, nggak bakalan se-mempesona dengan apa yang akan dilihat dengan mata sendiri. Untung pas aku nyampe cuaca nggak mendung, hanya ada sedikit awan yang menutupi.
Pas aku kesini ada sekitar 7 orang, 3 nya bule. Untung dah. Katanya kalau liburan sih bisa nyampe puluhan orang. Nggak kebayang deh, gimana mau nyaksikan sunrise dengan tenang kalau udah ramai. Kalau mau pulang, aku saranin jalan kaki aja, nggak usah naik ojek, menikmati desa yang ada di sekitar. Aku ketemu orang desa sini yang kira-kira sebaya denganku yang pingin ke borobudur. Dia jualan disana. Jadilah aku mengitari desa- desa kecil yang indah ini sambil menikmati segarnya udara pagi pegunungan yang di pandu sama dia.
Kalau mau kesini, mendingan pas abis sholat subuh, atau sholat di mesjid dekat punthuk setumbu. Karena bisa melihat indahnya kerlap-kerlip lampu kota di hari yang gelap dan kalau melihat bulan dan bintang dari atas sini sangatlah indah. Jadi nggak hanya menikmati sunrisenya. Pas aku datang, bulan dalam posisi sabit.
Borobudur terlihat kecil dari atas sini. Mata mesti teliti mengamatinya, begitu terkesan mistis dengan kabut yang menyelimutinya. Kata mistis sering dipakai untuk menggambarkannya.
Tiket masuk 15.000 rupiah. Gak usah ditanya lagi 'berapa tiketnya mas?'. Kalau ditanya gitu sih kemungkinan besar bakal naik jadi 20.000 rupiah (asumsi saja sih). Aku kemarin pas kesini belum ada penjaga nya. Jadi, aku ngasihnya pas mau pulang. Tiket itu sudah termasuk teh/kopi hangat yang bisa kita seruput ditengah sejuknya udara bukit.
10. Parangtritis
Tiket masuknya kalau gak salah 7500 rupiah buat dua orang. Pas ngelihat dari atas aku bingung, karena nggak ada yang terlihat satu orang pun yang berenang atau mandi-mandi ke arah parangtritis. Pas sampai di pantainya, baru aku tahu kalo ombak di pantai ini luar biasa mengerikan. Ganas. Pantesan, katanya daerah ini bukanlah daerah yang direkomendasikan buat berenang. Disekitar sini juga ada parangkusumo.
Dan saat aku kesini, pas malamnya itu malam jumat kliwon. Jadi ada acara. Dan aku juga melihat banyak yang berdoa dengan khusuknya ke batu cinta parangkusumo itu. Tiket masuknya kalau aku nggak salah sekitar
Di jogja ini banyak hal yang aku temui. Orang-orang yang super-ramah, kehidupan masyarakat yang mensyukuri apa yang mereka punyai, ketenangan yang dimiliki sebuah kota, dan keberanian. Keberanian ini sebenarnya lebih bersifat khusus, yaitu keneranian mengajak ngobrol mas-mas dari luar negeri hahaha. Perjalanan dari borobudur ke jogja memakan waktu sekitar 1 jam naik bus. Karena aku berangkat pagi, orang-orang belum terlalu ramai. Karena biasanya arus balik dari borobudur puncaknya pada sore hari, sedangkan aku ke borobudur pada sore hari dan kembali pada paginya. hehehe. Ada satu orang bule, dan aku berani ngomong-ngomong ke dia. Orangnya ramah. Dari omongan itu aku tahu kalu dia dari polandia dan liburan ini telah mengarungi tiga negara, singapore, malaysia, dan Indonesia. Dia ingin menyaksikan sunrise borobudur dari puncak merapi, namun belum kesampaian karena dikiranya erupsi merapi masih berbahaya.
Kalau ingin liburan jangan lupa untuk menjaga waktu sholat dan menjauhi larangan-larangan agama. Semua yang ingin di capai dalam liburan adalah refreshing dan ketenangan hati. Ini gak bisa tercapai kalau lalai dari perintah tuhan. Percayalah, liburan tanpa melanggar perintah tuhan itu lebih membuat liburanmu nyaman dan dapat merasakan ketenangan.
Tiket masuk ke pemandian putri sekitar 3000 rupiah untuk wisatawan lokal, kalo wisman mungkin lebih mahal. Ada juga beberapa orang yang menawarkan ingin menjadi guide. Karena mushola sulta yang seperti terowongan itu letaknya berbelok-belok dari pintu masuk. Kalau aku sih lebih memilih bertanya sama penduduk sekitar saja.
6. Museum Kereta
Disini tempat beradanya dan perawatan kereta-kereta kuda yang kesultanan keraton punya. Sejenak aku liat ternyata kereta-kereta itu semuanya (mungkin) asli buatan luar negeri. Ini terlihat dari desain dan gaya keretanya yang mengadopsi gaya eropa pertengahan. Dan yang pasti ada bacaannya hehe. Di belakang museum ini ada juga kandang kuda keraton, untuk menarik kereta-kereta ini.
Menurut penjelasan yang aku baca, kereta-kereta ini merupakan hadiah dari pemerintahan Hindia Belanda atau mungkin juga inggris kepada keraton jogja. Tiket masuk ke museum ini 3000 rupiah untuk wisatawan lokal, dan tiket 1000 rupiah untuk bisa mengambil foto sampai puas.
7. Keraton
Kalau mau ke jogja pastilah ke keraton. Dua ini gak bisa di pisahin. Karena aku ke jogja pas musim liburan udah selesai, jadi disini gak terlalu rame pengunjung. Disini juga ada keterangan mengenai raja-raja keraton dari HB I sampe HB X dan juga jumlah anak-anak mereka. Kenapa aku fokus pada hal ini? karena aku terkejut pas membacanya.
Tiket masuk 3000 rupiah untuk wisdom dan lebih mahal lagi untuk wisman. Aku gak tahu berapa pastinya. Dan tambahan 1000 rupiah lagi untuk bisa berfotoria sepuasnya.
8. Borobudur
Pesona borobudur memang indah, apalagi kalo datangnya sore hari, saat mentari akan terbenam, bisa ambil sunset dari sini, namun harus cepat. Karena ini candi jam 17.30 udah tutup. Namun sayangnya, banyak arca-arca yang nggak ada kepalanya. Padahal kalau lengkap semuanya, pasti lebih indah lagi. Kalau saran aku sih kalau mau datang sore aja. Tahu istilah golden hours di dunia fotografi? walaupun aku nggak begitu tahu, goden hours itu waktu paling bagus buat ambil gambar. Ini sekitar 1-2 jam setelah sunrise ataupun 1-2 jam sebelum sunset. Selain itu, kalau datangnya sore, orang-orang nggak akan seramai siang hari. Suasana lebih terasa asik. Kalau datangnya siang, bakalan panas dan ramai orang. Sumpek. Kalau mau datang siang, siapin kacamata hitam dan kalau mau pakai sunblock biar kulit nggak kebakar matahari.Disini aku nginap semalaman dan ketemu orang dari medan juga yang lagi libur kesini. Jadilah aku diajak keliling sekitaran borobudur pada malam hari. Disini juga banyak backpacker dari luar negeri yang ingin menikmati borobudur.
Ohiya, selain itu, kalo datangnya sore para pedagang disini gak akan menjual dagangannya mahal-mahal. Maklum, di Indonesia sering ada istilah harga sore hehe. Gantungan kunci seharga seribu, dan kaos ga lebih dari 15.000
8. Borobudur
Pesona borobudur memang indah, apalagi kalo datangnya sore hari, saat mentari akan terbenam, bisa ambil sunset dari sini, namun harus cepat. Karena ini candi jam 17.30 udah tutup. Namun sayangnya, banyak arca-arca yang nggak ada kepalanya. Padahal kalau lengkap semuanya, pasti lebih indah lagi. Kalau saran aku sih kalau mau datang sore aja. Tahu istilah golden hours di dunia fotografi? walaupun aku nggak begitu tahu, goden hours itu waktu paling bagus buat ambil gambar. Ini sekitar 1-2 jam setelah sunrise ataupun 1-2 jam sebelum sunset. Selain itu, kalau datangnya sore, orang-orang nggak akan seramai siang hari. Suasana lebih terasa asik. Kalau datangnya siang, bakalan panas dan ramai orang. Sumpek. Kalau mau datang siang, siapin kacamata hitam dan kalau mau pakai sunblock biar kulit nggak kebakar matahari.Disini aku nginap semalaman dan ketemu orang dari medan juga yang lagi libur kesini. Jadilah aku diajak keliling sekitaran borobudur pada malam hari. Disini juga banyak backpacker dari luar negeri yang ingin menikmati borobudur.
Ohiya, selain itu, kalo datangnya sore para pedagang disini gak akan menjual dagangannya mahal-mahal. Maklum, di Indonesia sering ada istilah harga sore hehe. Gantungan kunci seharga seribu, dan kaos ga lebih dari 15.000
Kalau masuk borobudur bakalan di pakein kain sarung batik. Aku lupa istilahnya, batikisasi atau sarungisasi borobudur.
Tiket masuk borobudur sekitar 30.000 rupiah buat wisatawan lokal. Untuk mencapai borobudur dari jogja bisa melalui 2 terminal. Kalau dari terminal jombor, ongkosnya sekitar 8000 rupiah, kalau dari terminal giwangan ongkos sekitar 10.000 rupiah. Tipsnya, kasih uang pas untuk ongkos biar ongkos kita gak 'dimahalin' hehehe. Lamanya perjalanan sekitar 1 jam.
9. Punthuk Setumbu
Ini nih yang aku tunggu-tunggu selama liburan ini. Menikmati borobudur nirwana sunrise dari punthuk setumbu, yang jaraknya sekitar 3 kilo dari candi. Buat menempuh daerah ini, tinggal jalan aja terus dari jalan raya yang ada di depan borobudur. Pokoknya di setiap belokan ada papan penunjuk jalannya. Kesebelah kanan bisa, kekiri pun juga bisa. Ada papan penunjuknya kok. Bisa juga menyewa jasa tukang ojek, sekitar 25 ribu, tergantung keahlian dalam menawar. Setelah sampai di mesjid yang terkadang dipakai untuk parkir, harus jalan lagi mendaki bukit sekitar 10-15 menit, tergantung kuatnya kaki yang mendaki. Setelah itu kalian bakal menganga melihat indahnya lukisan alam, karya dari pencipta langit dan bumi. Apa yang dilihat dari kamera maupun dari media, nggak bakalan se-mempesona dengan apa yang akan dilihat dengan mata sendiri. Untung pas aku nyampe cuaca nggak mendung, hanya ada sedikit awan yang menutupi.
Pas aku kesini ada sekitar 7 orang, 3 nya bule. Untung dah. Katanya kalau liburan sih bisa nyampe puluhan orang. Nggak kebayang deh, gimana mau nyaksikan sunrise dengan tenang kalau udah ramai. Kalau mau pulang, aku saranin jalan kaki aja, nggak usah naik ojek, menikmati desa yang ada di sekitar. Aku ketemu orang desa sini yang kira-kira sebaya denganku yang pingin ke borobudur. Dia jualan disana. Jadilah aku mengitari desa- desa kecil yang indah ini sambil menikmati segarnya udara pagi pegunungan yang di pandu sama dia.
Kalau mau kesini, mendingan pas abis sholat subuh, atau sholat di mesjid dekat punthuk setumbu. Karena bisa melihat indahnya kerlap-kerlip lampu kota di hari yang gelap dan kalau melihat bulan dan bintang dari atas sini sangatlah indah. Jadi nggak hanya menikmati sunrisenya. Pas aku datang, bulan dalam posisi sabit.
Borobudur terlihat kecil dari atas sini. Mata mesti teliti mengamatinya, begitu terkesan mistis dengan kabut yang menyelimutinya. Kata mistis sering dipakai untuk menggambarkannya.
| Ketika matahari telah terbit |
Ohiya, kalau mau kesini pastikan pakai sendal/sepatu gunung, biar pas jalannya enak. Karena jalanan disini kadang mendaki, kadang menurun. Jalanan dari posko juga masih tanah dan berliku-liku naik-turun. apalagi kalau kemarinnya hujan, itu jalan pasti licin. Jangan lupa juga bawa senter kalau mau datang sendiri. Ini penting.
Tiket masuk 15.000 rupiah. Gak usah ditanya lagi 'berapa tiketnya mas?'. Kalau ditanya gitu sih kemungkinan besar bakal naik jadi 20.000 rupiah (asumsi saja sih). Aku kemarin pas kesini belum ada penjaga nya. Jadi, aku ngasihnya pas mau pulang. Tiket itu sudah termasuk teh/kopi hangat yang bisa kita seruput ditengah sejuknya udara bukit.
10. Parangtritis
Tiket masuknya kalau gak salah 7500 rupiah buat dua orang. Pas ngelihat dari atas aku bingung, karena nggak ada yang terlihat satu orang pun yang berenang atau mandi-mandi ke arah parangtritis. Pas sampai di pantainya, baru aku tahu kalo ombak di pantai ini luar biasa mengerikan. Ganas. Pantesan, katanya daerah ini bukanlah daerah yang direkomendasikan buat berenang. Disekitar sini juga ada parangkusumo.
| Bersama bang rendi yang sangat membantu ketika aku di jogja |
| Sayangnya di pantai ini banyak sampah |
Dan saat aku kesini, pas malamnya itu malam jumat kliwon. Jadi ada acara. Dan aku juga melihat banyak yang berdoa dengan khusuknya ke batu cinta parangkusumo itu. Tiket masuknya kalau aku nggak salah sekitar
Di jogja ini banyak hal yang aku temui. Orang-orang yang super-ramah, kehidupan masyarakat yang mensyukuri apa yang mereka punyai, ketenangan yang dimiliki sebuah kota, dan keberanian. Keberanian ini sebenarnya lebih bersifat khusus, yaitu keneranian mengajak ngobrol mas-mas dari luar negeri hahaha. Perjalanan dari borobudur ke jogja memakan waktu sekitar 1 jam naik bus. Karena aku berangkat pagi, orang-orang belum terlalu ramai. Karena biasanya arus balik dari borobudur puncaknya pada sore hari, sedangkan aku ke borobudur pada sore hari dan kembali pada paginya. hehehe. Ada satu orang bule, dan aku berani ngomong-ngomong ke dia. Orangnya ramah. Dari omongan itu aku tahu kalu dia dari polandia dan liburan ini telah mengarungi tiga negara, singapore, malaysia, dan Indonesia. Dia ingin menyaksikan sunrise borobudur dari puncak merapi, namun belum kesampaian karena dikiranya erupsi merapi masih berbahaya.
Kalau ingin liburan jangan lupa untuk menjaga waktu sholat dan menjauhi larangan-larangan agama. Semua yang ingin di capai dalam liburan adalah refreshing dan ketenangan hati. Ini gak bisa tercapai kalau lalai dari perintah tuhan. Percayalah, liburan tanpa melanggar perintah tuhan itu lebih membuat liburanmu nyaman dan dapat merasakan ketenangan.