Parapat. kata ini mungkin sudah ratusan kali didengar sama anak medan sekitarnya. Liburan tempo hari kami kesana. Perajalanan kesana lumayan melelahkan. Didalam bis pun mungkin kami yang paling bising dan ribut karna sibuk jeprat-jepret. Perjalanan ini terlaksana setelah perdebatan dan permusyawaratan tentang waktu keberangkatannya yang cukup alot. Sebelumnya, kami nginap dulu di rumah abangnya kawan kami. Sampai disana malam, dan langsung disuguhi makanan. Nih bentuknya.
 |
Nih makanan enak banget, mana masih hangat lagi. Dan yg terpenting this is free!! | | | | |
|
|
Esok hari sudah direncanakan berangkat pukul 7 atau pukul 8 paling lambat. Nyatanya ? Kami berangkat pukul 10 lewat. Ini semua gara-gara naruto. Seharusnya mandi, kami semua malah nonton tuh film kartun. Sampai-sampai kami ompiyang (red = hompimpa) untuk menentukan siapa yang mandi duluan, karna semuanya gak mau mandi sampai naruto habis. Terpaksa deh telat 2 jam lebih gara-gara tuh filem. setelah semua selesai mandi, kami nyari sarapan. setelah sarapan, dan banyak berkombur (red = membicarakan hal-hal yang tidak perlu dibicarakan) kami pun berangkat dengan apa adanya.
 |
Adek lucu ini selalu liat kebelakang, mungkin diantara kami ada yang mirip dengan ayahnya |
Di parapat kami banyak ambil gambar. Suasana kapal yang sepi, makin membuat kami bebas berekspresi.
 |
Masing2 ingin difoto disaat yang bersamaan, jadi aku foto aja sekaligus biar gak repot |
 |
Ini foto kami yang paling lepas |
 |
Ini mungkin pose yang baru dalam dunia photography |
 |
Dari semua pose, ini yang paling polos |
 |
Kalo aku pake sarung, mungkin sarung tersebut akan berkibar juga |
Sampai di Tomok, kami hanya jalan-jalan aja. Nggak beli apa-apa. Palingan beli gantungan kunci, itu pun cumak satu. Sulit juga sih saat menolak pedagang yang menjajakan barang dagangan nya kepada kami. Soalnya hampir di setiap tarikan nafas kami, kami di suguhi barang-barang atau makanan (hiperbola). Mereka nggak tahu, kalo kami ini pelancong yang pas-pasan. Maklumlah, mahasiswa. Di tomok kami gak banyak ambil gambar. Disebabkan mereka semua sudah lelah karna melakukan pose-pose aneh mereka saat di atas kapal.
 |
Sulit membedakan nya |
 |
Nih foto paling cantik yang kami ambil mungkin |
 |
Sesekali melatih photography |
Pulangnya kami dari siantar dan membawa oleh-oleh. Apalagi kalo ngga ROTI GANDA. Baru sekali itu sih tahu rasanya. Harganya juga terjangkau, 15 ribu-an. Cocok sama kantong pelancong seperti kami. Rotinya sepertinya cocok untuk semua kalangan dan semua makhluk ciptaan tuhan. Soalnya para kucing piaraan ku paling doyan nih roti. Jadi terpaksa deh berbagi dengan mereka.
Perjalanan pulang pun tak beda dengan perjalanan lain. Apalagi kalo gak modom (red = bahasa bataknya tidur). Semua tidur dengan nyenyaknya. Ditambah musik lawas yang diputar oleh supir, membuat kami teringat kenangan-kenangan kami saat tahun 70-an dulu (lho!!??). Perjalanan ini benar-benar melelahkan. Setelah sampai di rumah, makan, sholat lalu tiduuuuurrr...