Laman

Sabtu, 26 Januari 2013

Makrab FMIPA ITB 2012

Tak terasa satu semester sudah berlalu sejak teman-teman FMIPA pertama kali menjejakkan kakinya di bangku perkuliahan. Ada yang sudah akrab, ada yang belum. Ada yang akrab tapi pura-pura enggak akrab, dan ada yang nggak akrab tapi pura-pura akrab. Untuk menyeragamkannya, dan menambah keakraban di keluarga FMIPA, maka di bentuklah makrab. Yaa mungkin itulah tujuannya, walaupun mungkin ada orang yang bertujuan lain. ifyouknowwhatimean.

Yang pasti suasana di makrab FMIPA ITB itu ramai. Banyak acaranya. Unik-uniklah. Gamesnya juga aneh, kecuali tarik tambang. Ada nominasi-nominasi macam-macam juga buat anak-anak FMIPA. Contoh, cewek tercantik. Ini parah banget, karena di menangin oleh cowok hahaha. Dari awalnya sih ini pemenang emang sering dikatain cantik sama anak FMIPA. Kejam. Jiwa lelakinya pasti merasa kesal dan terhina. Terus ada juga nominasi-nominasi lainnya, seperti cowok terganteng, mirip artis, dll. Ada juga pemilihan king and queen.

jakang-jakang everywhere
Di malam hari itu banyak pertunjukan, mulai dari konser, band, dan menyanyi. yaasamaajasih. Dan ada yang nembak cewek juga. Halah. Dan itu semua dimulai setelah acara puncak (makan) selesai. Konsernya keren-keren. Ada yang akustik-in Face Down-nya The Red Jumpsuit Apparatus. Ada juga yang membawakan lagu-lagu yang menghanyutkan dengan iringan piano dan (kalau enggak salah) saxofon. Terus ada acara kembang api, yang dilanjutkan dengan api unggun. Disini aku yakin sudah pada ngantuk semua. Ada juga yang langsung ke tempat tidur. Soalnya sudah jam 00.00 lewat. Ada sekumpulan pria telanjang dada yang sibuk menceburkan dirinya ke kolam. Ini aku enggak bisa membayangkan betapa dinginnya. Aku harap bulu dada mereka tidak rontok kedinginan.


Kami makrabnya di daerah dago atas. Di Dago Heavel. Dengan villa yang memuat banyak kamar, halaman luas, dan kolam berenang. Karena letaknya di atas, maka kita bisa melihat dari atas Kota Bandung dan yang menyelimutinya. Enggak tahu itu awan, kabut, atau polusi. Kalau malam bisa melihat kerlap-kerlip lampu kota. Kalau pagi sama sore kita bisa melihat sunset sama sunrise kalau lagi beruntung tidak ada banyak awan yang menutupi. Udara malamnya dingin, ditambah dengan angin malam yang berhembus. Suasana hening, namun tidak dapat terasa karena kehebohan ratusan anak FMIPA yang ada didalamnya.

sunset
sunrise
Bandung malam hari

Bandung pagi hari
Kesan dari makrab kali ini yang pasti senanglah. Yang tadinya enggak kenal jadi kenal. Yang tadinya kenal jadi makin akrab dan lengket. Loh?. Tapi sayangnya mungkin hanya separuh yang ikut. Jadi kurang ramai acaranya. Mungkin juga karena acaranya yang terlalu lama diadakan, setelah satu semester, membuat banyak yang mungkin sudah kenal satu sama lain. Beberapa yang aku tanya juga lagi enggak punya uang buat makrab, dengan iuran 50k. Maklum, anak kos seperti kami ini dengan 50k bisa makan selayaknya manusia sebanyak sepuluh kali, ditambah jus buah di tiap akhir pekannya. Halah. Pokoknya makrabnya top lah.